Sang Luka


patah hati
sumber  : pinterest

Aku masih saja tidak mengerti, kenapa waktu begitu cepat berlalu sedangkan lukaku masih tetap ingin berlabuh. Bahkan samar-samar tentangmu masih saja hadir dalam ingatan, yang sesekali kulukis dengan bayang-bayang. Aku lelah terus berlari memikirkanmu yang semakin jauh melangkah. Tapi kenapa masih saja aku enggan keluar dari perangkap janji manismu yang membuat aku terlalu dalam terkunci sampai aku lupa diri kalau aku bukan lagi kekasih.

Sialnya media sosial pun turut memberikan aku ingatan-ingatan segar tentangmu dan tentang kita dulu. Bahwa aku lah satu dihatimu, namun sekarang kau malah dengan enteng membawa tamu masuk dalam hubungan kita. Dengan senyuman yang semeringah kau mampu mengabaikan pesanku untuk pergi dengannya. Aku sama sekali tidak mengerti kenapa kau berubah dan memecahkan segala harapan yang sudah ku ukir dengan indah. Namun apakah kau benar-benar berubah atau hanya inilah kau yang sebenarnya, atau mungkin segala harapan ku yang membuat luka itu sendiri.

Lantas apa dan siapa yang bisa kusalahkan atas perginya kau dariku, sifatku, sifatmu, waktu, keadaan atau memang cinta sudah tak lagi bersarang dihatimu ?

Beberapa hari yang aku rasakan itu adalah seperti tubuh yang tak bertulang, seperti raga yang tak berjiwa. Aku seperti lumpuh yang ditemani kesedihan, kehancuran, kekecewaan dan hampa. Tapi kau kenapa bisa begitu bahagia disaat aku berlumur air mata. Bahkan sampai titik dimana aku merasa rendah olehmu, aku masih mampu menahan diri untuk tidak meminta penjelasan kenapa kau begitu mudah meninggalkan disaat aku masih mengharapkan.

Tapi sekarang kau pergilah dan berbahagia. Karena mungkin sudah cukup ku tumpahkan air mata hanya untuk sang luka, izinkan aku yang juga ingin bahagia. Pergilah, dan jangan sesekali menyelinap masuk dalam ingatan dan serta pandanganku karena sungguh tak ada lagi ruang untukmu.

Komentar

  1. JEAN maaf kan aku ... masalah ku membuat aku salah jalan ,, rencana konyol yang terjadi hanya untuk melihat mu bahagia dengan nya .. aku tau rasa sakit yang kau rasa . tapi aku juga merasakan rasa sakit menahan air mata yang jatuh perlahan melihat kau pergi meninggalkan ku . pernah kah dia tertatih tuk dapatkan mu , relakah dia terluka demi senyum mu. sanggup kah dia bertahan saat memuncaknya ego mu ,, disini tak bisa lagi kurasakan hangat nya tubuh ku saat kau peluk hingga matahari membangunkan ku . aku mohon kembali la . karena aku masih ingin melihat wajah manja mu seperti saat dimalam sebelum kau meninggalkan ku ...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satu Detik Mengubah Segalanya, Itu lah WAKTU..

Lelah Yang Tertipu Bayangan

Wanita Berkulit Tipis